Satu lagi nih cerpen yang agak bingung mbacanya, judulnya REMBULAN DI DASAR KOLAM karyanya abang Danarto. Maaf ya pak Danarto, karyanya saya publikasikan lewat internet. :)Ini cuplikan cerpennya....
REMBULAN DI
DASAR KOLAM
Danarto
“KAMU
MEMATA-MATAI SAYA.” TERDENGAR BENTAKAN AYAH. Suara kemarahan itu merangkum
seisi kamar tidur. Saya melihat seperti cermin dan peralatan kecantikan, vas
dengan bunga gloxynia, dan gelas air
putih yang disediakan sejak tadi malam hari, ikut memaklumi sambil mengantarkan
kesenyapan. Adakah yang lebih baik dari kesenyapan bagi suara Ayah yang sering
kali saya bayangkan menggetarkan kelambu itu.
Ibu, ya suara
ibu, saya menunggu suara Ibu. Saya yang kebetulan melewati kamar tidur itu,
mendengar suara Ayah lalu bersijingkat merapatkan tubuh ke pintu untuk bisa
sebanyak dan sejelas mungkin menangkap suara-suara. Sesaat saya tunggu suara
Ibu, tak juga suara itu terdengar. Tak juga desahan pun. Hanya geseran sepatu
Ayah pada lantai yang menapak mendekati jendela. Lalu terdengar gemerisik
kertas perak bungkus rokok yang dibuka. Getaran gas bergetar dan bunyi
gemeretak rokok kretek yang disedot.
Pada
puncak kemarahan Ayah, pada puncak keterdesakan Ibu, hanya kesenyapan yang bisa
menerima semuanya itu dengan sebaik-baiknya. Ibu yang hanya berpihak pada
kesenyapan, agaknya tak pernah terlintas untuk memberikan alasan apa walau
sejumput. Hingga anak-anaknya merasakan tiap kesenyapan itu datang, mereka
melihat Ibunya sendiri. Ibu hanya mau menyelam ke dalam dadanya untuk mendengar
suaranya sendiri, yang kemudian dilahirkannya kembali sebagai perimbangan.
Hanya dengan perimbangan itu agaknya wajah keluarga kami bisa diselamatkan.Teman-Teman yang mau download silahkan klik di SINI ..
Terima kasih Visiting-nya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar